Minahasa Utara

Arly Dondokambey : Ketersediaan Benih Jagung Dan Harga Di Pasaran Salah Satu Kuncinya Ada Pada Eksekutif Dan Legislatif

MINUT,NyiurPOST.COM – Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Arly Dondokambey akhirnya angkat bicara terkait isu kelangkaan bibit jagung yang disampaikan pada sidang paripurna DPRD Kabupaten Minahasa Utara pada beberapa hari lalu.

Arly Dondokambey juga menjelaskan, mengenai benih jagung kurang salah satu penyebabnya adalah keterbatasan bantuan APBN 2021 yang biasanya Minut dapat alokasi 25.000-30.000 hektar/tahun. Dengan adanya refocusing anggaran dimasa Pande covid-19, Saat 2021 hanya 3000 hektar /45.000kg dan di tambah APBD 3.120 kg total 48.120 kg sangat jauh dari kebutuhan Minut/tahun. Sementara memang para petani sudah terbiasa dengan bantuan dari Pemerintah.

“Ketersediaan benih dan harga di pasaran kuncinya ada pada eksekutif dan legislatif karena keduanya pengambil keputusan. Jika permintaan besar tapi anggaran yang diberikan terbatas mau ambil dari mana? demikian harga bibit, akan murah jika ada subsidi dari pemerintah, jika tidak ada maka harga akan normal sesuai pasaran,” ujar pengusaha sukses pertanian ini saat di temui awak media, Jumat (5/11/2021).

Untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 diperlukan kolaborasi multisektor. Kolaborasi ini melibatkan Eksekutif, Legislatif dan Stakeholder pihak perbankan dan pengusaha pertanian untuk duduk bersama mencari solusi.

“Pemerintah dapat siapkan pendana untuk para petani agar tidak semua berharap pada APBD sehingga petani jangan terus menunggu bantuan pemerintah untuk mengolah pertanian, tetapi harus menjadi petani yang mandiri,” ucap Arly.

Arly juga memberikan keterangan bahwa ada beberapa solusi yang sudah KTNA lakukan. Yaitu mengajak petani untuk mandiri lewat Pendanaan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 3% dan sementara tahapan Pencairan dalam Minggu ini.

“Para petani bisa mengambil pinjaman kredit dengan bunga rendah melalui KUR. KUR juga memiliki asuransi jika terjadi gagal panen. Para petani tidak perlu kuatir,” ujar Arly.

Kemudian, Arly mengatakan, mengajak para hukum tua agar mengalokasikan dana desa 400kg/tahun. Ini sudah ada beberapa hukum tua yang melaksanakan di Minahasa Utara.

“Sudah saatnya para Hukum tua mengalokasikan sedikit dana desa untuk pengadaan benih jagung. Sehingga bisa membantu petani dan meminimalisir adanya kelangkaan benih jagung. Jika dari 131 Desa/Kelurahan bisa mengalokasikan 40.000 ton/tahun dan APBD 50.000 ton dan tambahan alokasi APBN maka kebutuhan benih untuk Minut bisa terpenuhi,” jelas Arly.

Arly berharap eksekutif dan legislatif harus lebih perhatian terhadap sektor pertanian. Anggaran untuk pertanian kalau boleh jangan dipotong karena akan mempengaruhi produktifitas daerah kita. Pangan menjadi penentu hidup matinya suatu bangsa. Hanya sektor pertanian yang masih mampu tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19.

(IS)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button