Luar Biasa, Minut Ekspor Santan Kelapa Beku Dengan Nilai Tinggi Ke China.

MINUT,NyiurPOST.COM – Kabupaten Minahasa Utara (Minut) ternyata salah satu kabupaten penghasil santan kelapa di Sulawesi Utara (Sulut), ini dibuktikan dengan salah satu perusahaan penghasil santan kelapa di Minut yaitu PT. Suryapratma Agung Bahtera (SAB) perdana mengirimkan 52 Ton santan beku, Jumat (17/2/2023).
Diketahui, nilai ekspor yang dikirim PT. SAB mencapai 675,9 juta, itu merupakan nilai tertinggi yang di ekspor ke China.
Ekspor perdana santan kelapa asal Minahasa Utara ini difasilitasi Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado, sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan Provinsi Sulawesi Utara yang baru, dan dilepas secara simbolis oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Minut Novly Wowiling.
“Ekspor ini menjadi pencapaian yang bagus dan menambah tingginya nilai investasi di Kabupaten Minahasa Utara khususnya dalam sektor pertanian yang tidak lepas dari kinerja yang dilakukan berjenjang dari Kementerian Pertanian, Dinas Perkebunan, BPTP, Balit Palma, Bea Cukai dan jajarannya. Program Gratieks memiliki dampak yang baik kepada para petani,” ujar Novly Wowiling yang didampingi Kadis Pertanian Minut Wangke Karundeng.
Sekda Novly Wowiling yang hadir mewakili Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Lotulung, mengapresiasi kerja Karantina Pertanian Manado yang telah memfasilitasi pelepasan ekspor untuk membangkitkan semangat pelaku usaha pertanian dalam melahirkan eksportir-eksportir baru yang dapat bisa mendorong peningkatan perekonomian daerah setempat.
Novly Wowiling berharap agar komoditas unggulan Minahasa Utara lain yang berpotensi menembus pasar internasional dapat diproduksi dan diolah secara maksimal guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas yang terbaik dan mampu bersaing di luar negeri.
Disampaikan kepala karantina pertanian manado bahwa Yusup Patiroy dari segi kualitas, produk santan kelapa asal Minut dijamin oleh Karantina Pertanian Manado bahwa telah melewati pemeriksaan pejabat karantina dan dipastikan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) serta dinyatakan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan negara tujuan sehingga telah aman dan layak untuk di ekspor.
“Pejabat karantina telah melakukan pemeriksaan fisik berserta pemeriksaan kelengkapan dokumen sesuai permintaan negara tujuan. Harapannya ekspor perdana ini menjadi langkah awal yang baik untuk memacu ekspor di tahun 2023,” jelas Yusup Patiroy.
Dikatakan Yusup bahwa santan kelapa yang diekspor pada hari ini telah menambah ragam komoditas unggulan ekspor baru asal Sulut di triwulan pertama di awal tahun 2023 ini.
Di dapatkan, terdapat catatan data ekspor santan di Sulawesi Utara yang telah dilayarkan ke 8 negara dengan volume total 2.606 ton senilai Rp50,8 miliar dari 6 eksportir pada tahun 2022 selama 123 kali berdasarkan Manado INformation of AgriculturE Single data (MINAESA) yang tersinergi dengan sistem otomatisasi perkarantinaan.
Pelepasan ekspor perdana ini diharapkan mampu menjadi stimulasi positif untuk membangkitkan performa ekspor yang lebih baik dengan komoditas yang lebih beragam dari Sulawesi Utara, demi suksesnya gerakan tiga kali lipat ekspor yang digagas Menteri Pertanian, Sahrul Yasin Limpo.
“Karantina Pertanian Manado terus berupaya memfasilitasi kemudahan layanan ekspor bagi para pelaku usaha agar komoditas pertanian daerah Sulawesi Utara bisa memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan untuk menjamin kesehatan produk pertanian kita bebas dari hama penyakit hewan dan tumbuhan,” tambah Yusup Patiroi.
Turut hadir pada pelepasan ekspor yaitu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Bea Cukai Manado, beserta sebagian Forkompinda Kabupaten Minut.
(IS/***)