Menuju Era Digital ASO Tahun 2022, KPID Sulut Sosialisasikan Tontonan Sehat Bagi Masyarakat Desa Watutumou II

MINUT,NyiurPOST.COM – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Utara (Sulut) mengadakan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) dalam rangka Tontonan Sehat Untuk Masyarakat Di Era Digital Menuju Analog Switch Off (ASO) di tahun 2022 mendatang.
Kegiatan Bimtek KPID Sulut kali ini turun ke pedesaan, tepatnya di Desa Watutumou II Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara yang diadakan di Kantor Desa Watutumou II, Selasa (19/10/2021).
Kegiatan Bimtek ini dibuka Anggota DPRD Provinsi Sulut Komisi 1 Hendry Walukow yang dihadiri Ketua KPID Sulut Reidy Sumual, Komisioner Komisi informasi publik (KIP) Philips Regar, Msi, Korbid PS2P Hamri Mokoagow, Tenaga ahli KPID Fredrik Kawatu, Camat Kalawat Indriani Nassa, Hukum tua Watutumou 2 Defli Alvian Bawanda, Ketua BPD Inti Rantaula, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lapisan masyarakat desa Watutumou II.
Hendry Walukow Dalam sambutannya menyampaikan bahwa masyarakat harus bijaksana dalam memilih
tontonan sehat. Pada era digital saat ini semua bisa terakses. Jika tidak diawasi difilter akan berbahaya bagi generasi kita.Tugas KPID adalah menindak lanjuti jika ada laporan masyarakat terkait gangguan dalam penyiaran.
“Dalam Bimtek ini, masyarakat dibekali untuk mencari tontonan yang sehat. Semoga Bimtek ini bisa menambah wawasan dan pemahaman bagaimana menghadapi era digitalisasi Analog Swich Off (ASO) di tahun 2022,” ucap Hendry Walukow.
Reidy Sumual sebagai Ketua KPID Sulut juga menyampaikan dalam sambutannya, KPID Sulut memilih program-program mengedukasi, bukan hanya perkota tapi di pedesaan. Tujuannya bagaimana mengedukasi masyarakat memasuki ASO bisa diketahui masyarakat agar dapat diteruskan di komunitas agama, organisasi, LSM, sekolah dan semua masyarakat.
“Ada sambutan baik dari para perangkat desa dan perlu diapresiasi jika hal ini diterjemahkan dalam peraturan desa. Agar anak-anak bisa memilih dan memilah tayangan itu bisa lebih sehat dan bijaksana. Semoga desa-desa yang lain bisa mengikuti,” tukas Reidy Sumual.
Koordinator PS2P Hamri Mokoagow juga menyampaikan dalam Bimtek ini kami mensosialisasikan bagaimana tontonan sehat bagi masyarakat sesuai dengan undang-undang 32 tahun 2002 tentang penyiaran. “Saat ini banyak muncul tayangan-tayangan melalui media mainstream yang tidak sesuai dengan undang-undang penyiaran dan pelindungan siaran dan standard penyiaran”,jelas Hamri Mokoagow.
“Kita membangun bangsa secara produktif tapi jika ada tontonan-tontonan yang tidak sehat maka akan mempengaruhi pembentukan generasi terutama milenial, apalagi yang masi duduk dalam lembaga pendidikan SD, SMP, SMA,” tukas Hamri yang pernah menjadi wartawan televisi di salah satu stasiun TV lokal.
Dalam kesempatan itu juga Komisioner KIP Philips Regar, Msi, juga mensosialisasikan agar cerdas dalam memilih tontonan acara di TV. Memang Fungsi TV untuk hiburan, informasi dan pendidikan yang dapat mempengruhi sikap dan perilaku penonton, sehingga berdampak pada kesehatan jiwa dan fisik, produktivitas kerja, dapat mengurangi waktu belajar efektif bagi pembelajar dan bisa menimbulkan konflik dalam keluarga.
“Pada masa yang akan datang siaran akan semakin berkembang, peralihan TV analog ke digital, siaran semakin banyak dengan mudah orang akan mengakses siaran bahkan munculnya siaran tanpa sensor yang menuntut untuk memilih dan memilah tontonan,” ujar Philip Regar.
Penjelasan yang sama juga diungkapkan Tenaga ahli KPID Sulut Fredrik G Kawatu yang mengatakan Kondisi penyiaran dari konvensional menuju media baru. Sisi baiknya sangat banyak tapi jugasisi buruk bisa mempengaruhi perkembangan dunia.
“Dunia sementara bertransformasi, mari kita mengawasi anak-anak agar tidak sembarang menonton siaran TV,” ujar Fredriek Kawatu.
Bimtek yang diadakan KPID Sulut ini mendapat respon yang baik dari masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan tersebut selain ada sesi tanya jawab juga ada usulan-usulan yang disampaikan agar KPID Sulut agar masuk di semua lini masyarakat untuk mengedukasi dan mengingatkan agar cerdas dalam memilih siaran apalagi dalam rangka memasuki Era siaran digital ditahun 2022 nanti.
Delfi Alfian Bawanda selaku Hukum Tua Desa Watutumou II menyampaikan bahwa pemerintah sangat berterimakasih karena KPID Sulut memilih Desa Watutumou II sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Bimtek.
“Ini suatu kehormatan bagi pemerintah dan masyarakat, dengan adanya kegiatan ini masyarakat mendapat edukasi bagaimana memilih yang sehat, terima kasih juga para narasumber yang sudah memaparkan tentang layanan tontonan sehat, harapan kami bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat di Watutumou II, dan semoga tahun 2022 mendatang kita sudah bisa menonton tv digital dengan siaran yang begitu banyak, masyarakat cerdas memilih siaran yang berdampak positif bagi masyarakat”, pungkas Hukum Tua Alvian Bawanda.
Kegiatan ini boleh selesai dengan baik, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
(IS)